Thursday, February 13, 2020

KAPAN NIKAH?

Ini adalah pendapat teman saya yang diusia 45 tahun, karir gemilang dan belum menikah, dan sebagian saya collect dari jajak pendapat acak. (Masukkan saya dalam daftar peserta jajak pendapat tersebut)

Kenapa banyak wanita mandiri dgn karir yang baik di usia matang tidak segera menikah? Karena hidup sendiri lebih menyenangkan daripada hidup dengan orang yang belum kita yakini.

"Apakah dia jelek?" Oh tidak, dia cantik, wajah terawat, hairdo sempurna, penampilan terkini.

"Apa dia straight?" Straight lah, dia juga ingin menikah, ingin berkeluarga.

"Terlalu kaya?" Ngga juga, tapi cukup lah ... punya mobil, gaji dua digit, cukup untuk biaya diri sendiri dan orang tuanya.

"Trauma masa lalu?" Tidak juga. Dia cukup sering ganti pasangan, alasan bubar simple, tidak cocok! What is love if not trial and error. You'll finally find the best person only after you know why the others didn't work.

"Playgirl?"Menurut saya kategori wajar, pacaran pada umumnya, malah saya salut sampai di usia nya sekarang masih menjaga virginitas nya.

So, alasannya hanya ingin menikah ketika sudah menemukan orang yang tepat menurut versinya yang membuatnya merasa siap untuk menikah. Bukan menikah karena umur, bukan menikah karena omongan sumbang orang-2 sekitar. Saya setuju!

Dan bagi saya itu masuk akal, daripada kita menikah asal-asalan, daripada kita menikahi seseorang terlalu cepat karena emosional, atau bahkan karena tuntutan banyak orang

Dan tidak semua orang yang menikah tujuannya ingin memiliki anak, definisi menikah pun bukan karena ingin memiliki momongan, tetapi adalah berbagi hidup dengan pasangan, ada anak maupun tidak.

Menikahlah karena dia orang yang tepat, karena menikah itu one way ticket, no return! Adanya cuma terjun bebas dari pesawat.

Banyak hal tentang relationship yang justru secara dalam dan pada sudut pandang yang netral, saya pelajari karena saya sedang tidak menikah. Sambil malu malu jika mengingat banyaknya kesalahan yang sudah saya lakukan dalam hubungan, saya bersyukur Tuhan mengajari saya hal hal yg hakiki dalam membina hubungan. 

Jika suatu hari nanti Tuhan meng-anugerahkan pernikahan bagi saya, saya percaya itu adalah pernikahan yang benar benar bisa saya nikmati, less hassle, NO drama, tidak lagi tentang ego dan banyaknya argument, karena kami sudah sama sama settled, kesatuan 2 orang dewasa yang utuh, ya (mungkin) masih ada bekas luka masa lalu masing masing, tapi itu tidak melukai pernikahan kami, bekas luka-luka itu hanya sbg reminder bhw kami pernah belajar dari sebuah pengalaman hidup / hubungan yg gagal, kesatuan dlm kesepahaman utk saling menghormati pasangan, mengasihi & mendukung. 

Saya suka kalimat ini : Persahabatan sejati adalah hubungan yang paling kuat. Hubungan jangka panjang saling mengasihi, memahami, respect and support 💕

Suami dan istri seharusnya adalah sahabat terbaik bagi masing-masing.


MARRIAGE IS A DAILY LIFE

Before I continue writing, forgive me for the title of this post that may sounds like it understates the meaning of marriage. NO! It is not ...