Sunday, June 14, 2020

THE WORLD OF THE MARRIED (II) - Ko Ye Rim - Son Je Hyuk



Jangan menikah tanpa cinta. Cinta, walaupun bukan komponen terbesar dalam pernikahan, tapi tetap penting. Cinta kadang dapat memberi alasan untuk bertahan dan untuk mempertahankan komitmen. Lihatlah perasaan yang berusaha ditumbuhkan selama bertahun-tahun namun kandas.

Kamu baru sadar berartinya seseorang ketika seseorang itu sudah pergi. Ini kasusnya sama pada Sun Woo-Tae Oh dan Ye Rim-Je Hyuk. Biasanya saat sadar semuanya udah terlambat, sudah terlalu rusak. Kepercayaan yang udah pecah gak akan bisa utuh lagi. Jangan rusak kepercayaan dan komitmen anda dan pasangan.

Mandirilah secara finansial, terutama untuk wanita. Jadi ibu rumah tangga boleh, tapi sebaiknya tetap punya pegangan sendiri. Karena kita gak tau apa yang akan terjadi, bisa aja bangkrut, terlilit hutang, suami meninggal atau meninggalkan kita. Selalu sedia payung sebelum hujan. Ini penting banget karena Ye Rim terpaksa mempertahankan hubungannya dengan Je Hyuk karena kalau ia cerai, ia tidak punya apa-apa, padahal hubungannya udah gak sehat banget.

Punya anak bukan solusi. Kalau hubungan kalian dasarnya udah jelek, punya anak bisa merenggangkan semuanya malah. Ditambah menjadi alasan toksik untuk bertahan, demi kebahagiaan anak lah, anak harus tumbuh dengan orang tua yang utuh lah. Menurut hemat saya, itu semua hanya menambah masalah. Anda bisa cinta pada anak, tapi belum tentu cinta pada pasangan kalian. Lagi-lagi, nantinya anak jadi korban, karena tumbuh di keluarga palsu atau keluarga dingin yang orang tuanya terlihat saling tidak menyayangi, ditambah punya kebiasaan selingkuh.

Ibu rumah tangga dianggap pekerjaan rendahan, setidaknya di Korea Selatan (dan Indonesia, sayangnya). Je Hyuk awalnya benar-benar merendahkan Ye Rim yang tidak bekerja dan hanya mengurus rumah tangga. Ia selalu membandingkan Ye Rim dengan Sun Woo. Ibu rumah tangga masih dianggap sebelah mata, pekerjaan hina, pekerjaan rendahan, sehingga Je Hyuk bisa seenaknya, apalagi ia memegang ekonomi keluarga. Banyak ibu rumah tangga yang tidak diberikan uang secara layak oleh suaminya dan dianggap "Kamu kan nggak kerja". Padahal kemampuan mengurus rumah itu penting juga dan berat pekerjaannya. Ibu rumah tangga nggak dibayar, tapi asisten rumah tangga dibayar. Ironis, bukan?

No comments:

MARRIAGE IS A DAILY LIFE

Before I continue writing, forgive me for the title of this post that may sounds like it understates the meaning of marriage. NO! It is not ...